Mengatakan seorang Pejabat segera Di usut tuntas tentang masalah bank sampah di kota Pekanbaru

Pekanbaru, kabarmonitor. com- Ada  berapa alasan Dalam waktu selama 3 tahun, gaji seorang Tenaga Harian Lepas (THL)  pada Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK)  Kota Pekanbaru,  Provinsi Riau, di potong oleh pejabat pada Dinas tersebut dengan alasan yang tidak jelas. Sabtu pagi pada  hal kecewa sangat ini. 

Dimana, Yunita  selaku pengelola Bank Sampah Berlian Labuai bersama awak media  ini  kasih tau Sabtu,15 /07/ 2023.

" mengatakan, bahwa permasalahan muncul ketika dirinya masih menjabat sebagai pengelola Bank Sampah Berlian Labuai,dan Wenny Arizona, SKM menjabat sebagai Kepala Seksi (Kasi) Sampah pada DLHK Kota Pekanbaru .Hasil audit yang dilakukan Wenny terlihat jelas bahwa,itu tidak akurat, karena banyak yang double serta nama nasabahnya juga jumlah  tabungannya ditambahkan, dan ini semua rekayasa agar potongan  gaji saya dapat dinikmati oleh orang-orang yang  memiliki kewenangan pada saat ini. 

“Sebelum menjabat sebagai Plt Direktur Bank Sampah Berlian Labuai, Wenny Arizona,SKM melakukan audit. Selanjutnya dari hasil audit keluarlah angka sebesar Rp.70 Juta lebih, dan dibawa dalam rapat yang juga saya hadiri,di situ saya disuruh menandatangani surat pernyataan pemotongan gaji setiap bulan, keesokan harinya, Wenny mendatangi bank sampah yang saya kelola itu,  dan mengusir serta ada  dapat mencaci maki saya, hingga  keesokan harinya keluarlah surat nota dinas dengan Nomor : 6602/DLHK/BPS/363 tanggal 03 September 2020  yang menerangkan  bahwa Wenny Arizona, SKM sebagai Plt Direktur Bank Sampah Berlian Labuai,” katanya. 

Lanjut,  dikatakan Yunita, bahwa, sejak  bulan September 2020 hingga tahun 2022 gaji yang saya terima sebagai pegawai THL pada DLHK Kota Pekanbaru dipotong untuk mengembalikan uang para kira nasabah sebesar total Rp.1.000.000, dan selanjutnya gaji saya dipotong Rp.500.000 setiap perbulan hingga sekarang ini. 

Lebih lanjut disampaikan Yunita,  bahwa dirinya di fitnah oleh  Wenny, bahwa saya  memiliki 2 unit rumah dan 2 unit mobil,  sementara kenyataannya  saya tegas katakan hanya mengontrak rumah dan memiliki 1 sepeda motor itupun masih kredit sampai sekarang ini. 

“Atas fitnah yang dialamatkan kepada diri saya, kiranya kepada pihak yang berwajib bisa melihat kasus ini dengan seksama,dan melakukan peyelidikan sehingga masalah ini  terbuka dengan jelas,”harapnya.

Atas permasalahan ini, saya akan  menghadap kepada Pj Walikota Pekanbaru Muflihum,S.STP,MAP ,untuk menceritakan kronologis secara detail mengenai masalah saya ini,  dan juga saya akan membuat laporan ke Inspektorat Kota Pekanbaru, agar dilakukan audit ulang sehingga permasalahan saya ini menemui titik terang, dan saya sudah berupaya  meminta salinan laporan  bukti pemotongan gaji saya ke Bendahara DLHK Kota Pekanbaru, namun hingga sekarang belum juga diberikan,”tutup Yunita.

Sementara Zulkarnain Direktur Bank Sampah Berlian Labuai,mengatakan,”Berdasarkan data yang ada bahwa uang potongan gaji atas nama saya tidak ada yang masuk laporan ke kas Bank Sampah Berlian Labuai,”jelas Zulkarnain.

Menanggapi permaslahan ini,Ketua Umum Lembaga Sosial Masyarakat (LSM) Pemberdayaan Masyarakat Riau (PMR) Ferry Akhmad mengatakan,kejadian ini sangat memalukan ,dimana gaji THL sudah dianggarkan di APBD Kota Pekanbaru,kok di potong dengan tidak jelas.

“Saya minta kepada Kejaksaan Tinggi (Kejati) Provinsi Riau,Polda Riau,Kejaksaan Negeri (Kejari)  Kota Pekanbaru dan Polresta  Kota Pekanbaru  untuk mengusut hingga  tuntas kasus ini,”pungkas Ferry Akhmad.

Tim/ Andi. P.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak