PEKANBARU - Kabarmonitor.com Satpol PP Kota Pekanbaru secara berkesinambungan menggelar razia keberadaan Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender (LGBT) di Kota Pekanbaru. razia dilakukan dengan menyisir wisma dan penginapan yang diduga dan dilaporkan masyarakat.
Kepala Satpol PP Kota Pekanbaru, Zulfahmi Adrian mengatakan, menangkap pelaku LGBT sangat sulit dilakukan. Hingga saat ini, belum ada oknum yang tertangkap tangan.
Oleh karenanya, razia digelar sebagai upaya untuk mempersempit ruang gerak mereka dalam melakukan perilaku menyimpang tersebut. Kegiatan ini digelar berdasarkan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 13 Tahun 2021.
"Untuk mengantisipasi adanya kegiatan LGBT kita mulai melakukan penyisiran ke penginapan atau wisma di Kota Pekanbaru. Ini kita lakukan agar ruang kegiatan mereka bisa kita persempit," ujarnya, Senin (31/7).
Ia menjelaskan, kasus LGBT sulit diungkap karena tidak ada tanda-tanda khusus yang kasat mata ketika seseorang merupakan LGBT. Tidak ada juga larangan bahwa sesama laki-laki atau sesama perempuan tidur sekamar atau tinggal serumah.
"Sampai sekarang kita tidak ada menangkap pelaku LGBT. Karena kan tidak ada tandanya. Kalaupun dua laki-laki tidur sekamar, tidak ada larangan dan kalau mereka tidak kedapatan basah, tidak ada buktinya," jelasnya.
Oleh sebab itu, Zulfahmi berharap dengan penyisiran yang terus dilakukan, dapat meminimalisir dan mencegah berkembangnya kegiatan LGBT di tengah masyarakat.
Editor: Rian