Pekanbaru, Kabarmonitor.com- Senin tanggal 20 November 2023 sekira pukul 12.30 WIB s/d selesai bertempat di Masjid Al-Mizan Kejaksaan Tinggi Riau, telah dilaksanakan Tausiyah Qobliyah Dzuhur di Kejaksaan Tinggi Riau yang disampaikan oleh Ust. Chairul Ichwan, S. PDI yang diikuti oleh pegawai di lingkungan Kejaksaan Tinggi Riau.
Dalam penyampaiannya Ust. Chairul Ichwan, S. PDI menyampaikan Naik ke langit ketujuh merupakan salah satu perjalanan penting semasa hidup Nabi Muhammad SAW. Peristiwa Nabi Muhammad SAW naik ke langit ketujuh merupakan bagian dari Isra Miraj, yakni Miraj. Perjalanan Nabi Muhammad SAW ke langit ketujuh dilakukan bersama dengan malaikat Jibril. Saat naik ke langit, Rasulullah SAW meniti Miraj (tangga). Sementara buraq yang dikendarainya selama perjalanan Isra Miraj ditambatkan di pintu Baitul Maqdis.
Selanjutnya Ust. Chairul Ichwan, S. PDI menyampaikan Di langit pertama, Nabi Muhammad melihat semua malaikat tersenyum, kecuali malaikat penjaga pintu neraka, Malik. Di sini, Rasulullah SAW juga bertemu dengan Nabi Adam. Kemudian, di langit kedua, Nabi Muhammad SAW berjumpa dengan Nabi Isa dan Nabi Yahya. Adapun di langit ketiga, Rasulullah SAW berjumpa dengan seorang nabi yang mempunyai paras nan tampan, dia adalah Nabi Yusuf. Di langit keempat, Rasulullah SAW bertemu dengan Nabi Idris yang telah dimuliakan Allah SWT.
Lalu, di langit kelima, Rasulullah SAW bertemu dengan Nabi Harun, putra dari Imran. Di langit keenam, Rasulullah SAW bertemu dengan Nabi Musa. Dan terakhir, di langit ketujuh, Nabi Muhammad SAW bertemu dengan sorang laki-laki yang sedang duduk di atas gerbang surga. Laki-laki itu adalah Nabi Ibrahim.
Diakhir Ust. Chairul Ichwan, S. PDI menyampaikan Pada saat itulah, Rasulullah SAW mendapatkan perintah dari Allah SWT untuk melakukan shalat 50 kali sehari semalam. Ketika kembali dari Arasy, Nabi Musa mengingatkan Nabi Muhammad SAW bahwa umatnya tidak akan sanggup menjalankan perintah tersebut. Kemudian, Rasulullah SAW kembali menemui Allah untuk meminta keringanan. Jumlah shalat pun dikurangi menjadi empat puluh kali sehari. Lagi-lagi Nabi Musa menyarankan agar Rasulullah SAW meminta keringanan. Allah kemudian menetapkan perintah shalat menjadi lima kali sehari semalam. Lalu, Rasulullah SAW kembali ke bumi menuruni tangga dan kembali ke Mekkah sembari membawa perintah shalat 5 waktu. konfirmasi awak media pada Kasi Penkum Kejati Riau BAMBANG HERIPURWANTO, SH., MH
Redaksi Hardedi