Pekanbaru, Kabarmonitor.com- Terbongkarnya kasus asusila di SMKN Pertanian Terpadu Propinsi Riau, menjadi heboh luar biasa,padahal kasus tersebut sudah 1 tahun yang lalu, sehingga
menjadi isu yang fenomenal dan menjadi omongan dimana-mana.
Kasus asusila ini sebenarnya sudah diselesaikan oleh pihak keluarga dan pihak sekolah, ( K ) dan ( R ) sudah bersekolah, dengan catatan bahwa ( K ) dan ( R ) sudah kembali sekolah seperti biasa.
Beredar kabar (K) dan (R ) di beri sangsi mengikuti daring selama 6 Minggu ,,tapi keluarga kedua pihak menolak tidak mau daring 6 Minggu,maunya 2 Minggu.
Selasa 30/01/2024 pukul 10.00 WIB.
Karena persoalan ini sudah tersebar kemana - mana, ada di beritakan media sosial , maka pihak sekolah SMKN Pertanian Terpadu Propinsi Riau yakni Kepala Sekolah SMKN Pertanian Terpadu Propinsi Riau Dra Sudarti MM memberikan "klarifikasi ".dengan mengundang pihak sekolah ,para media dan pihak yang terkait dari masalah itu.
Turut hadir DR.Arden Simeru Kabid Pembinaan SMK Disdik prov Riau,Rini Sabrina SPi,Waka Humas ,Abd Fatah SPJ Waka Kesiswaan,Ir Marzaman MS Ketua Komite,Ibnu Sekretaris Komite dan para awak media Kabar Monitor " Burkas top.@ Anugrah Post
,Lintas peristiwa dan lainnya.
Dalam klarifikasinya ,
Menurut Dra Sudarti , M M , bahwa kasus ini memang ada dan sudah diselesaikan secara kekeluargaan sudah selesai semuanya,
saya sangat memperhatikan pendidikan siswa saya,dan untuk mengambil tindakan dalam masalah ini sangat berhati-hati,namun karena saya baru pindah tentu saya harus konfirmasi kepada kawan - kawan guru yang menangani kasus ini secara serius ,tanpa ada maksud untuk mengabaikan. Begitu lama saya menindaklanjuti kasus ini,saya merasa bahwa kejadian ini sangat memalukan , saya bertindak dengan hati nurani ,dan sudah ambil keputusan yang baik ,sehingga tidak ada memberatkan siapapun , ,orang tuanya sudah menerima keputusan ini,yang pasti siswa ini tidak dikeluarkan dari sekolah.
Untuk itu diminta kepada para media untuk memberitakan klarifikasi ini ,agar tidak berkelanjutan lagi.
Ada 388 orang siswa di asrama yang harus mendapat perhatian saya ,demikian juga ada 1000 siswa yang tidak tinggal di asrama, Masalah ini tidak dapat sepihak saja ,hendaknya peran orang tua harus juga memperhatikan anaknya ,paling tidak ada ikatan batin orang tua dengan anaknya .
Saya mohon "hendaklah orang tua / wali siswa menjalin kerja sama dg pihak sekolah ,sehingga ada masalah- masalah dapat diselesaikan secara kekeluargaan dan damai.ujarnya.
Demikianlah klarifikasi ini ditayangkan,agar berita yang simpang siur bisa diredakan,semoga bisa jadi pelajaran bagi kita semua.
( Redaktur .Andi Putra )