Bengkalis, Kabarmonitor.com- Pemdes Pambang Baru adakan Sosialisasi pembinaan kader posyandu (pengisian Laporan ILP serta Upaya Pencegahan dan Penanganan Stunting Desa) oleh Ns. Jony Andri, S. Kep. MKM dari Puskesmas Pambang
Acara ini dihadiri oleh Ketua TP PKK Pambang Baru Selfa, Perangkat Desa, Kader Stunting, Kader Posyandu.
PJ kades Pambang Baru Solehan mengatakan apa yang di sampaikan oleh Tenaga Kesehatan Dari UPT Puskesmas Pambang Ns Jony Andri,S.Kep., Posyandu sebagai garda terdepan dalam pelayanan kesehatan masyarakat, memiliki peran yang sangat penting dalam meningkatkan kualitas kesehatan di tingkat komunitas. Kader Posyandu, yang terdiri dari relawan-relawan yang berdedikasi, adalah tulang punggung dari kegiatan posyandu sekaligus garda terdepan dalam pencegahan stunting.
" Terlebih sebentar lagi akan digelar program ILP (Integrasi Layanan Primer) yang mengintegrasi seluruh jenis pelayanan kesehatan untuk semua usia. Kompetensi atau keterampilan kader wajib diperhatikan dan dipastikan, sebelum program ini dilaksanakan. Untuk mencapai tujuan tersebut, Direktorat Jenderal Kesehatan Masyakarat Kementerian Kesehatan merilis 25 kompetensi kader Posyandu,"ujarnya
PJ Solehan menerangkan juga Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat dalam unggahan laman resminya menjabarkan 25 kompetensi tersebut berdasarkan klasifikasi kelompok siklus hidup. Kelompok yang dimaksud meliputi ibu hamil menyusui, bayi balita, usia sekolah dan remaja, dan usia produktif dan lansia
Untuk dapat berperan secara maksimal, para kader perlu menguasai berbagai kompetensi. Berikut ini adalah 25 kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang Kader Posyandu untuk menjadi kader yang berdaya:
Kompetensi Pengelolaan Posyandu
1. Menjelaskan paket layanan posyandu untuk seluruh siklus hidup
2. Melakukan pencatatan dan pelaporan
3. Melakukan kunjungan rumah
4. Melakukan komunikasi efektif
Kompetensi Kelompok SIklus Hidup Bayi dan Balita
5. Menjelaskan Penggunaan Buku KIA bagian balita
6. Melakukan penyuluhan ASI Eksklusif, MP ASI Kaya Protein Hewani sesuai umur
7. Melakukan penimbangan, pengukuran panjang/ tinggi badan dan lingkar kepala, lengan atas
8. Menjelaskan hasil pengukuran berat dan tinggi badan normal, kurang dan tindak lanjutnya
9. Menjelaskan stimulasi perkembangan, vitamin A dan obat cacing sesuai umur
10. Menjelaskan layanan imunisasi rutin lengkap dan PD31 (Hepatitis, Difteri, Campak, Rubela, Diare)
11. Menjelaskan pemantauan tanda bahaya bayi dan balita
Kompetensi Kelompok SIklus Hidup Ibu Hamil, Menyusui
12. Menjelaskan Penggunaan Buku KIA bagian ibu hamil, nifas
13. Melakukan penyuluhan Isi Piringku Ibu Hamil dan Ibu Menyusui
14. Menjelaskan Pemeriksaan Ibu Hamil dan Ibu Nifas
15. Menjelaskan bahwa ibu hamil perlu memantau berat badan, lingkar lengan dan tekanan darah dengan kurva Buku ΚΙΑ
16. Menjelaskan anjuran minum TTD setiap hari selama hamil
17. Menjelaskan pemantauan tanda bahaya ibu hamil, ibu nifas
Kompetensi Kelompok SIklus Hidup Sekolah & Remaja
18. Melakukan penyuluhan isi piringku dan aktivitas fisik
19. Menjelaskan program pencegahan anemia (TTD dan skrining Hb remaja putri)
20. Melakukan penyuluhan bahaya merokok dan NAPZA, dan kehamilan remaja
Kompetensi Kelompok SIklus Hidup Dewasa & Lansia
21. Melakukan penyuluhan Germas (isi piringku, aktivitas fisik dan cek kesehatan)
22. Menjelaskan penyakit terbanyak (obesitas, hipertensi, diabetes, stroke, kanker, PPOK, TBC, diare, kesehatan jiwa, geriatri)
23. Melakukan deteksi dini usia dewasa dan lansia dengan pengukuran lingkar perut, tekanan darah (obesitas, hipertensi)
24. Melakukan deteksi dini usia dewasa dan lansia dengan kuesioner (PPOK, TBC, kesehatan jiwa, geriatri dan diabetes)
25. Melakukan penyuluhan keluarga berencana
Salah satu keterampilan yang wajib dimiliki oleh kader Posyandu untuk mewujudkan kesuksesan program ILP adalah melakukan pengukuran antropometri. Tentunya keterampilan mengukur yang baik juga harus dibarengi dengan alat ukur antropometri yang akurat dan presisi,"jelas nya
Kabiro Bengkalis Riduwan