Bengkalis, Kabarmonitor.com- Beberapa orang masyarakat warga Desa Air Putih, Kecamatan Bengkalis Kabupaten Bengkalis melakukan aksi protes ke Kantor Desa Air Putih di Jalan Panglima Minal, Kamis (12/12/2024) sekitar pukul 14.20 WIB.
Mereka memprotes keputusan Kepala Desa Air Putih Muhammad Syaifuddin, yang mengusulkan nama keponakannya sebagai calon Sekretaris Desa (Sekdes) Air Putih, yang sudah melalui proses penjaringan oleh panitia bekerjasama dengan perguruan tinggi di Bengkalis.
Namun warga kecewa, karena kehadiran mereka disambut oleh Plt Sekdes Air Putih Farida dan Sekretaris BPD Zahrah dan anggota BPD Suffianto. Sedangkan kepala Desa sedang berada di luar kota menghadiri rangkaian acara pembukaan MTQ tingkat Kabupaten Bengkalis di Kecamatan Mandau.
Rombongan warga diterima di ruang kerja Plt Sekdes Air Putih dan di ruangan itu, warga menyampaikan persoalan penjaringan Sekdes yang dinilai tidak transparan. Karena dalam seleksi itu ada 6 calon yang mendaftar.
"Kita mempertanyakan masalah rekrut calon Sekdes Air Putih yang kami nilai tidak transparan. Karena Kades hanya menguruskan keponakannya ke Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Bengkalis, yang direkomendasikan adalah keponakannya sendiri," ujar Indra Sukma, salah seorang warga Air Putih yang ikut dalam pertemuan bersama Plt Sekdes.
Ia menyebutkan, dalam proses seleksi penerimaan calon sekdes sudah dibentuk panitia seleksi (Pansel) dan sudah dilakukan secara baik, dengan bekerjasama pihak perguruan tinggi Polbeng.
Indra Sukma yang juga mantan Ketua BPD Air Putih menyebutkan, pansel sudah membuat rangking yang ditanyakan lolos dalam seleksi, yakni rangking 1 atas nama M Yose Rizal dan rangking 2 Riady Saleh, yang tak lain adalah keponakan Kades.
"Ini namanya penzoliman terhadap warga, kalau sudah ada panitia, maka harus ikuti aturan. Saya protes ke Plt Sekdes dalam dialog ini, mengaku tidak tau peroalan ini, padahal dia perangkat desa. Seharusnya transparanlah untuk desa kita ini," ujarnya.
Sementara itu, M Yose Rizal yang ikut dalam aksi itu juga menyebutkan, dirinya protes karena sejak awal seleksi sudah ada indikasi yang tak baik. Karena dari 6 orang yang ikut mendaftar sebagai calon, hanya 3 orang yang ikut seleksi.
"Hasil seleksi saya ditetapkan rangking 1, sedangkan keponakannya ranking 2. namun yang direkomendasikan ke Dinas PMD Bengkalis oleh Kades malah yang rangking 2 Padahal Kades saat memberikan sambutan pembukaan seleksi, siapapun orangnya, maka yang rangking 1 yang akan diajukan sebagai sekdes," ujarnya.
Ia mengaku, seleksi yang dilakukan bukanlah main-main, namun dirinya mengikuti seleksi sesuai ketentuan dari Pansel. Mulai dari tes tertulis, tes melalui sistem CAT dan tes wawancara. Setelah itu barulah keluar hasilnya.
"Kalau seperti ini, ditunjuk saja sekdesnya oleh Kades, tak perlu ada seleksi hanya buang-buang waktu, pikiran dan anggaran desa," jelasnya.
Awalnya ia memuji, sistem rekrutmen calon Sekdes. Karena Pansel bekerja sama dengan pihak perguruan tinggi yakni Polbeng, seharusnya hasilnya lebih faer dan bagus. Tapi malah sebaliknya, seleksi ini hanya formalitas saja.
"Makanya kami datang ini, agar pihak desa tegas dalam perekrutan calon sekdes. Apalagi saya ini peserta yang ikut diluar pemerintahan atau dari masyarakat. makanya kami minta ini sesuai hasil saja," tegasnya.
Sementara itu, Plt Sekdes Farida yang menerima rombongan masyarakat mengatakan, pihaknya tidak bisa mengambil keputusan. Karena ini akan dibicarakan bersama Kades.
"Ya, maaf kalau ini saya tidak bisa memutuskan atau memberikan keterangan. Karena ini kewenangan kades untuk menjawab, saat ini kades sedang diluar kota," ucapnya singkat.
Sedangkan Sekretaris BPD Zahrah yang hadir dalam pertemuan itu, juga tidak bisa memberikan keterangan. meski Ketua Pansel Calon Sekdes adalah Ketua BPD Air Putih.
"Saya tak tau apa masalahnya. Jadi saya pun tak bisa menjawab," ucapnya.
Sementara itu, Kepala Desa Air Putih Muhammad Syaifuddin yang dikonfirmasi melalui tim pesan singkat WhatsApp-nya, Kamis (12/12/2024) sore hanya menjawab singkat, untuk siapa yang diangkat pihaknya masih menunggu keputusan Bupati Bengkalis melalui Dinas PMD Bengkalis.
"Ya, untuk siapo yang diangkat kami masih menunggu keputusan Bupati melalui Dinas PMD Bengkalis. Sedangkan untuk regulasi nanti kito jumpo lah, Sayo lagi diluar kota ni," ucapnya singkat.(..)
Kabiro Bengkalis Riduwan